Gejala Dan Penyebab Utama Anak Terkena Diare

Gejala Dan Penyebab Utama Anak Terkena Diare

Diare adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Diare adalah suatu kondisi ketika gerak peristaltik usus lebih cepat dari biasanya sehingga pengeluaran buang air besar lebih encer dan frekuensinya lebih banyak.

Terkadang, diare bukanlah suatu penyakit yang berbahaya. Namun, diare adalah kondisi yang menimbulkan dampak serius jika mengakibatkan dehidrasi yang pada akhirnya menyebabkan syok hipovolemik (dropnya tubuh karena kekurangan cairan).

Di Indonesia, diare adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan. Diare adalah peringkat tiga belas penyebab kematian secara umum dengan proporsi 3,5 persen. Sedangkan untuk kategori penyakit menular, diare menduduki peringkat ketiga.

Penyebab Diare

Diare dapat terjadi karena keracunan makanan, infeksi kuman, dan stres. Penyakit ini biasanya dapat sembuh sendiri karena sebenarnya diare sendiri adalah mekanisme tubuh untuk membuang racun dan kuman yang ada di usus.

Pada anak kecil, penyebab diare terbanyak adalah karena virus sehingga dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun penyebab diare terkadang bisa sembuh tanpa obat, penderita diare tetap harus diperhatikan.

Karena, jika cairan tubuh banyak yang terbuang, penderita diare harus minum banyak cairan dan obat anti diare apabila penyakit ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk kasus diare berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) kemungkinan ada penyakit lainnya yang mendasari.

Untuk penyakit jangka pendek, penyebab diare adalah:

  • Paling banyak, penyakit diare disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri yang juga bisa menyebabkan keracunan makanan (campylobacter, clostridum difficile, escherichia coli, salmonella, dan shigella)
  • Radang usus buntu
  • Alergi makanan juga bisa menjadi penyebab diare
  • Kerusakan lapisan usus akibat radioterapi
  • Masalah psikologi (misalnya gangguan kecemasan)
  • Makanan yang mengandung pemanis buatan
  • Infeksi virus (rotavirus dan norovirus) adalah penyebab diare lainnya
  • Parasit giardia intestinalis

Sementara itu, penyakit diare yang berlangsung jangka panjang biasanya disebabkan oleh:

  • Penyakit Crohn, yaitu radang pada lapisan sistem pencernaan
  • Kolitis ulseratif, yaitu suatu kondisi yang berdampak kepada usus besar
  • Sindrom iritasi usus atau terganggunya fungsi normal usus
  • Ada pula kasus diare disebabkan oleh kanker usus.
  • Radang pankreas kronis

Gejala Diare

Apa Tanda-Tanda Penyakit Diare? Pada tiap penderita, gejala diare berbeda-beda. Beberapa orang mengeluarkan feses yang sangat encer, sementara beberapa lainnya mengeluarkan feses yang tak terlalu encer. Berikut ini adalah tanda-tanda atau gejala diare yang Anda alami bertambah parah.

  • Pipis kental dan berwarna kuning, frekuensi berkemih kurang dari 4 kali per hari disertai demam, mata cekung, dan kulit kering
  • Diare tetap bertahan di atas 2 minggu
  • Kram
  • Sakit perut
  • Kembung
  • Mual
  • Demam

Gejala diare yang parah seperti ini bisa jadi merupakan tanda-tanda kondisi seperti infeksi, penyakit iritasi usus, pankreatitis, kanker usus, atau penurunan kondisi kekebalan tubuh.

Meski begitu, diare dapat hilang dengan sendiri dalam waktu 48 jam. Hal yang paling penting yang dapat dilakukan saat diare adalah tetap terhidrasi dengan baik, menghindari makanan-makanan pemicu penyakit diare seperti makanan pedas dan berserat.

Pengobatan Diare

Jika tidak segera diberikan pengobatan diare, diare bisa berujung pada dehidrasi. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal dan berpotensi merenggut nyawa penderita, terutama jika terjadi pada anak-anak.

Hal ini karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih rendah dibandingkan orang dewasa

Atasi dehidrasi dengan oralit atau banyak minum air putih dalam jumlah banyak. Asupan air adalah sesuatu yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat untuk mengatasi diare:

  • Pengobatan diare dengan obat untuk mengikat air sehingga tinja lebih padat, seperti obat attalpulgit
  • Pengobatan diare dengan obat untuk menghentikan peristaltik usus seperti papaverin atau antiparasimpatik
  • Pengobatan diare dengan antibiotik atau antiparasit dikonsumsi ketika hasil pemeriksaan tinja menunjukkan adanya infeksi bakteri atau infeksi parasit seperti amoeba.
  • Obat antidiare biasanya tidak terlalu dibutuhkan, kecuali bagi mereka yang memiliki aktivitas padat atau yang ingin bepergian jarak jauh. Salah satu obat antidiare untuk pengobatan diare yang efektif dan cepat dalam menghentikan diare adalah loperamide. Meski begitu, loperamide tidak boleh diberikan kepada anak-anak.

Sebagian besar penderita diare dapat sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan diare. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama yaitu antara 5-7 hari.

Artikel SebelumnyaBahaya Zat Merkuri Untuk Kesehatan
Artikel BerikutnyaKandungan ASI yang Harus Diketahui Orang Tua